Selasa, 02 Oktober 2012

PERAWATAN LUKA KOTOR

Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan (R. Sjamsu Hidayat, 1997).
Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit (Taylor, 1997). Luka adalah kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain(Kozier, 1995).
Luka kotor atau luka terinfeksi adalah luka dimana organisme yang menyebabkan infeksi pascaoperatif terdapat dalam lapang operatif sebelum pembedahan. Hal ini mencakup luka traumatik yang sudah lama dengan jaringan yang terkelupas tertahan dan luka yang melibatkan infeksi klinis yang sudah ada atau visera yang mengalami perforasi. Kemungkinan relatif infeksi luka adalah lebih dari 27 %. (Potter and Perry, 2005)
Luka bersih adalah luka tidak terinfeksi yang memiliki inflamasi minimal dan tidak sampai mengenai saluran pernapasan, pencernaan, genital atau perkemihan.

1. Perawatan Luka Bersih
Prosedur perawatan yang dilakukan pada luka bersih (tanpa ada pus dan necrose), termasuk didalamnya mengganti balutan.

2. Perawatan Luka Kotor
Perawatan pada luka yang terjadi karena tekanan terus menerus pada bagian tubuh tertentu sehingga sirkulasi darah ke daerah tersebut terganggu.

B. TUJUAN
1. luka bersih
a. Mencegah timbulnya infeksi.
b. Observasi erkembangan luka.
c. Mengabsorbsi drainase.
d. Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis.

2. Luka kotor
a. Mempercepat penyembuhan luka.
b. Mencegah meluasnya infeksi.
c. Mengurangi gangguan rasa nyaman bagi pasien maupun orang lain.

C. INDIKASI
1. Luka bersih
a. bersih tak terkontaminasi dan luka steril.
b. Balutan kotor dan basah akibat eksternal ada rembesan/ eksudat.
c. Ingin mengkaji keadaan luka.

2. Luka kotor
a. Kotor terkontaminasi dan luka terbuka.
b. Ingin mengkaji keadaan luka.

D. PENGKAJIAN JENIS – JENIS LUKA
1. Berdasarkan tingkat kontaminasi
a) Clean Wounds (Luka bersih):
yaitu luka bedah tak terinfeksi yang mana tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) dan infeksi pada sistem pernafasan, pencernaan, genital dan urinari tidak terjadi. Luka bersih biasanya menghasilkan luka yang tertutup; jika diperlukan dimasukkan drainase tertutup. Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% – 5%.
b) Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi):
merupakan luka pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan, genital atau perkemihan dalam kondisi terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi, kemungkinan timbulnya infeksi luka adalah 3% – 11%.
c) Contamined Wounds (Luka terkontaminasi):
termasuk luka terbuka, fresh, luka akibat kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar dengan teknik aseptik atau kontaminasi dari saluran cerna; pada kategori ini juga termasuk insisi akut, inflamasi nonpurulen. Kemungkinan infeksi luka 10% – 17%.
d) Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi):
yaitu terdapatnya mikroorganisme pada luka.

2. Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka
a) Stadium I :
Luka Superfisial (Non-Blanching Erithema) : yaitu luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit.
b) Stadium II :
Luka “Partial Thickness” : yaitu hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka superficial dan adanya tanda klinis seperti abrasi, blister atau lubang yang dangkal.
c) Stadium III :
Luka “Full Thickness” : yaitu hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya sampai pada lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot. Luka timbul secara klinis sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan sekitarnya.
d) Stadium IV :
Luka “Full Thickness” yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya destruksi/kerusakan yang luas.

3. Berdasarkan waktu penyembuhan luka
a) Luka akut
yaitu luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan konsep penyembuhan yang telah disepakati.
b) Luka kronis
yaitu luka yang mengalami kegagalan dalam proses penyembuhan, dapat karena faktor eksogen dan endogen.

4. Mekanisme terjadinya luka
a) Luka insisi (Incised wounds)
terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam. Misal yang terjadi akibat pembedahan. Luka bersih (aseptik) biasanya tertutup oleh sutura seterah seluruh pembuluh darah yang luka diikat (Ligasi).
b) Luka memar (Contusion Wound)
terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak.
c) Luka lecet (Abraded Wound)
terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.
d) Luka tusuk (Punctured Wound)
terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil.
e) Luka gores (Lacerated Wound)
terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat.
f) Luka tembus (Penetrating Wound)
yaitu luka yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya akan melebar.
g) Luka Bakar (Combustio)
Yaitu luka yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi.

PERSIAPAN ALAT YANG DI PERLUKAN :

a. Alat Seteril ( bak instrument bersisi ) :
2 Pinset anatomi
2 pinset chirurgis
1 klem arteri
1 gunting jaringan
1 klem kocher
Kassa dan deppers seteril
b. Alat Tidak Seteril
Bethadine
Larutan NaCl 0,9 %
Handscone
Kom kecil
Verban dan plester
Perlak
Tempat cuci tangan
Bengkok berisi larutan desinfektan ( Lysol )
Sampiran jika perlu
Masker jika perlu
Schort bila perlu
Obat-obatan sesuai program medis
Persiapan Pasien
Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan dan klien disiapkan pada posisi yang nyaman

Pelaksanaan
Seperangkat instrument didekatkan pada pasien
Pasien diberitahu tentang tindakan yang akan dilakukan
Perawat cuci tangan dan pasang sampiran
Memasang perlak dibaeah daerah yang akan diganti balutanya
Memakai hansscone
Membuka balutan dan membuang balutan lama ke tempat sampah yang telah disediakan
Membersihkan luka demaksud dengan kassa seteril yang telah di basahi dengan NaCl dan bethadine kemudian membuang bagian-bagian yang kotor atau jaringan nekrotik
Membersihkan dengan arah kedalam dan keluar
Mengompres luka dengan bethadine atau dengan obat yang ditentukan oleh dokter, sampai tertutup semuanya
Menutup luka dengan kassa seteril kering
Membalut luka dengan verban
Meletakan alat-alat yang telah selesai dipergunakan kedalam bengkok yang berisi dengan laritan desinfektan
Alat –alat dibereskan dan dikembalikan ketempatnya semula
Perawat cuci tangan






Rabu, 19 September 2012

puisi buat ibu

Bila kuingat masa kecilku...

Ku slalu meyusahkanmu....

Bila kuingat masa kanakku...

Kuslalu mengecewakanmu....

Bila kuingat masa kecilku....

Ku slalu meyusahkanmu....

Bila kuingat masa kanakku...

Kuslalu mengecewakanmu...

Banyak sekali pengorbananmu...

kedewasaan diri

kedewasaan diri adalah dimana seseorang mencari jati diri mereka masing-masing
banyak orang yang belum tau karakter atau jati diri mereka sehingga banyak orang yang masih mengikuti orang lain
mereka meniru gaya orang lain semata-mata hanya ingin mendapat pujian dari orang lain seperti hal,nya anak muda jaman sekarang yang sering kali meniru gaya berpakaian artis barat
remaja yang telah menemukan jati diri mereka maka akan lebih memilih memakai gaya mereka sendiri

puisi


Puisi Tentang Aku Dan Kamu


Ketika ak menangis begitu dalam …
Ak melayang ku tak tau apa yang ak lakukan…
Seakan ak tertuntun tuk maju …
Semakin ak pacu semakin ak tak mampu menahan beban raga...
Ak bisu ketika ak bicara tak kenali diriku sendiri…
Ak pergi tanpa arah membuatku gila tak sadarkan diri…
Kamu memang kamu tujuanku dalam jiwaku…
Ak bernyanyi dalam ragaku tersiksa apa salahku miliki rasa itu…
Tapi semakin salah jika aku menahan semua ini…
Hanya harap seribu tahun lagi kamu bisa mengerti diriku ….